Diposkan pada Cerita Perkembangan Yukito, Tips, Tips Milestone

Tips Stimulasi Bayi Belajar Jalan

Pertama-tama, harus diingat, bahwa setiap anak berbeda perkembangannya dan itu wajar. Setiap anak special dan tidak perlu di bandingkan. Tapi, tidak ada salahnya sebagai orang tua, kita ingin yang terbaik untuk menstimulasi anak kita. Jadi, silakan langsung aja kita mulai yaaa tipsnya.

Yukito tiba-tiba aja melangkah untuk pertama kalinya saat dia berusia 10 bulan (10,5?). Saat itu dipikiranku, tentu saja senang. Bukan karena dia bisa melangkah di usia dini, tapi karena sebagai ibu kita senang melihat anak kita berkembang, iya kan? ^^

Di usia 11 bulan sudah bisa melangkah lebih dari 10 langkah. Dan saat dia berusia 11,5 bulan sudah bs jalan di luar rumah mengikuti aku dari belakang. Saat usia 1 tahun, tangannya sudah bisa turun dan rileks menunjukkan kalau keseimbangannya telah berkembang.

Melihat perkembangan Yukito, tidak jarang, aku mendapat pertanyaan “bagaimana cara menstimulasi anak biar cepat jalan?”
Awalnya aku juga tidak mengerti, apa yang sudah aku lakukan. Tapi, setelah mengingat dan melihat video yukito belajar berjalan, akhirnya aku menemukan point penting, yaitu seperti yang dijabarkan di bawah.

1. Amati Tanda-Tanda Bayi Ingin Naik Level

Maksudnya??
Saat Yukito menunjukkan dy ingin berdiri dg usahanya sendiri, aku melihat dari jauh sampai dimana kemampuan dia saat itu. Setelah tau kemampuannya, aku mulai untuk memfasilitasinya. Misal dengan bermain dekat tempat-tempat yang bisa dijadikan tumpuan (misal di dekat sofa).

Saat Yukito menunjukkan dia ingin merayap dengan pegangan, aku begitu lagi. Aku amati dulu, kemampuan dia, kemudian aku memfasilitasi. Jadi, aku hanya memberikan alat, memberi contoh cara penggunaannya dan menyemangatinya saat dia jatuh. Dan mungkin ini yang terpenting.

Begitu pula saat dia melangkah untuk pertama kalinya, aku sedia tangan untuk diraihnya. Jadi dia tau kalau dia aman untuk mencoba. Setelah bisa beberapa langkah, aku mulai membawa dia jalan santai pagi dan sore mengelilingi kompleks, ke taman dekat rumah dan aku biarkan dia jatuh, bangun, (apabila dy tidak minta bantuanku).

Jadi, penting untuk mengenali tanda-tandanya dan cocokkan dengan usianya, apakah ini tanda benar atau palsu hehe

2. Fasilitasi Ketika Bayi Ingin Naik Level

Berikut ini contoh fasilitas yang aku berikan untuk Yukito saat dia ingin naik level ‘merayap dengan berpegangan’, ‘belajar jalan’, dan ‘meningkatkan keseimbangan’.

Saat ingin belajar berdiri, benda apapun akan jadi tumpuan untuk bos bayi, misalnya tempat setrika baju -_-“

Saat ingin merayap dengan berpegangan, biasanya dia akan mencoba untuk meraih benda-benda kokoh seperti lemari buku, sofa atau meja tv. Karena hal itu sedikit berbahaya untuk bayi kita mengeksplor leluasa, aku sarankan menggunakan pagar bayi. Berikut ini contoh baby gate yang aku pakai;

Yukito usia 7,5 bulan

Saat dia sudah mulai pintar dan lihai merayap di pagar, tandanya otot-ototnya telah mulai kuat untuk naik level. Saat itu pula aku memulai memfasilitasi dia untuk belajar berjalan menggunakan push walker. Rekomendasi push walker bisa diliat di posting sebelumnya ya (klik di sini).

3. Berikan Kepercayaan kepada Bayi Kalau Dia BISA

Terkadang, sebagai orang tua kita tanpa disadari over protective terhadap bayi. Semua itu karena kita terlalu sayang dan itu wajar. Kita tidak ingin buah hati kita sakit dan terluka. TAPI, perlu disadari, bahwa jatuh merupakan bagian dari belajar dan percayalah pada bayi kita bahwa dia akan mampu melewati itu semua.

Bukan berarti kita membiarkan dia untuk terluka. Tapi, kita memberikan tempat yang aman untuk dia bermain, serta mengawasi dari jauh. Awasi apakah ada tanda-tanda tidak umum ketika setelah dia terjatuh, misalnya setelah terjatuh jadi muntah dan nangis berjam-jam tidak berhenti. Apabila ada tanda-tanda seperti itu, segera bawa ke rumah sakit. Akan tetapi, apabila sekiranya hanya benjol atau merah terbentur, tergores, kita bisa dengan santai mengatakan bahwa “sakit ya. sakitnya bentar lagi pergi dan nanti setelah makin mahir, ga perlu sakit lagi. Jadi yuk semangat

Percaya bahwa setelah bayi kita jatuh, dia mempelajari bagaimana caranya agar dia tidak terjatuh untuk kedua kalinya. Atau paling tidak, tidak jatuh separah saat pertama kali jatuh ^^ Setelah dia percaya diri, bos bayi akan level up skill nya dan bisa berjalan sendiri dengan bangga dan senangnya ^^


Sekian tips dari mama kikuk. Semoga bermanfaat ^^

Setiap bayi butuh proses dan tidak semua bayi prosesnya sama. Fasilitasi dan percaya lah ^^

Iklan
Diposkan pada Sleep training, Tips

Melatih bayi 4 bulan tidur tanpa di Gendong/ASI

(Sleep training Part 1)

Sebelum membaca sampai bawah. Penulis (saya) tidak memiliki gelar atau sertifikat apapun. Metode ini merupakan pengalaman pribadi dan telah terbukti berhasil kebeberapa ibu. Tapi, tidak ada salahnya mencoba ^^

Karena Yukito lahir dengan berat 3,5 kg dan terus meningkat seiring dengan bertambahnya usia, maka semakin tidak kuat aku untuk menggendongnya lebih dari 10 menit. Bahkan, tangan aku pernah cidera karena harus terus-terusan menggendong Yukito untuk tidur saat newborn (1-3 bulan) – aku hanya sendiri di Jepang, suami pun pulang larut malam dari kantor, jadi mostly, aku yang harus menggendongnya.

Saat ibuku datang, beliau berkata “anak ibu semuanya tidur ga perlu di gendong kok. Sini ibu praktekkan!

Dan akhirnya seperti yang bisa kalian liat di Video sebelah ini. Yukito TIDUR tanpa perlu di gendong!!!

Yang dilakukan ibu aku adalah :
– menggoyang sedikit badannya
– mengusap-usap
– di senandungkan nyanyian

Tapi apakah saat bersama aku akan segampang itu??
TENTU SAJA TIDAK!! hahaha

(karena bayi tau kita mama yg selalu ada dan menyayangi dia hehe)

Instagram @tamiatriandini
Instagram @tamiatriandini
Instagram @tamiatriandini

Jadi bagaimana? sudah mau memulai?

Sebelum memulai, sebaiknya, tanyakan ke diri sendiri:
– Gunanya apa?
– Manfaatnya buat mama apa?
– Apa aku sanggup 1 minggu terus melakukannya tanpa putus?

Setelah bisa menjawab semua pertanyaan tersebut dengan positif dan pasti. Maka, aku sarankan untuk memulai dari sekarang ^^
Tapi, apabila masih nyaman dengan menggendong atau ASI, yaaa tidak perlu melatihnya. Pilih yang ternyaman untuk mom yaaa ^^

PS: Setiap anak berbeda. Ada yang tipe mudah tidur, ada tipe yang susah tidur. Yukito adalah tipe yang susah tidur. Jadi, aku harus extra tenaga untuk membuat dia tidur secara teratur, lama dan mudah. 

Jadi, tips ini di tujukan untuk para ibu yang mengalami dilemma seperti saya. 

Selamat Mencoba dan Semoga berhasil yaaa ^^

Diposkan pada Tips, Tips MPASI

Berdamai dengan “Feeding Rule”

Setelah menjadi seorang ibu, aku mencari tahu tentang bagaimana mengajari makan pada bayi yang belum pernah makan seumur hidupnya. Entah dari buku, dari posting di IG, dari nutrisionis di dinas kesehatan ataupun dari dokter anak. Ada 1 Hal yang aku rasa semua orang memiliki pendapat yang sama, yaitu:

MPASI adalah tahapan anak belajar makan sesuai kebiasaan adat dan keluarganya

Jadi, sudah bisa dipastikan, MPASI feeding rule pun akan berbeda-beda tergantung dimana tempat tinggal. Jenis makanannya pun akan berbeda tergantung dimana dia tinggal, walaupun misal – seperti Yukito – yang merupakan orang Indonesia tapi tinggal di Jepang.

Sebelum lebih jauh aku menjelaskan, mari kita jabarkan hal umum dari feeding rule yang kita ketahui secara umum, yaitu:

a. Jadwal makan yang teratur
b. Pemberian makanan tidak lebih dari 30 menit
c. Lingkungan yang menyenangkan
d. Tidak ada distraksi
e. Tidak memaksa (apabila tutup mulut), coba lagi selama 10-15 menit tanpa bujukan/paksaan

Terlihat mudah, tapi kita berhadapan dengan manusia, bukan boneka atau binatang peliharaan, jadi tentu saja itu tidak mudah >_<

Jadi, apa yang aku terapkan?

Bagi aku yang penting, Yukito:
– Fokus ke makanan (tidak nonton/merangkak kesana kesini)
– Tidak berlama-lama makan
Itu sudah cukup. Dan itu pun aku terapkan DEMI AKU, biar aku ga stress ngejar dia, biar aku ga hilang kesabaran nunggu dia makan. Jadi, Berdamai dengan feeding rule membuat aku lebih santai, lebih bisa santai memberi makan tanpa beban. Karena teman aku pernah bilang “Kalau kita stress/marah saat ngasih makan bayi, mereka bakal merasakannya dan tambah berontak

Lingkungan yang menyenangkan
Rasanya ini agak susah dimengerti ya. Karena bagi kita menyenangkan belum tentu bagi bayi menyenangkan! Jadi, aku observasi dulu kenapa dia mau buka mulut. Dan akhirnya aku tau apa arti MENYENANGKAN bagi Yukito. Dia senang kalau kita makan bareng. Jadi, sebisa mungkin aku akan makan diwaktu yang sama dengan dia (Walau pada kenyataannya aku hanya bisa makan beberapa suap saja hahaha)

O,iya selain itu, kan tidak mungkin kita diam-diaman selama Yukito makan. Karena bayi itu makhluk yang paling tidak bisa diam menurut aku. Jadi, selama dia ngunyah, aku sering bercerita isi makanannya, berapa lama aku masak, kenapa aku kasih dia makan itu. Dan tidak jarang aku menyanyi untuk dia hahaha (entah ini termasuk distraksi atau tidak, tapi aku tidak ingin terlalu strik dan stress)

Tidak ada distraksi
Sebenarnya bukan dalam makan saja, bahkan saat menyusui, apabila ada suara yang menarik perhatian Yukito, dia akan berhenti menyusui. Jadi saat makan pun, aku tidak menyalakan tv, aku juga tidak melihat/periksa hp di depan Yukito, jendela ditutup (karena dari jendela ada suara kereta api kesukaan yukito haha).

Apa benar 100% tanpa Distraksi???
Entah ini distraksi atau tidak, saat Yukito mulai tumbuh gigi, dia ingin menggigit apapun itu. Saat gigi gatal, dia suka merebut apapun yang ada di depan matanya untuk digigit. Jadi, disaat seperti itu, aku akan memberikan sendok lain untuk digigit yukito. Harus realistik sih ya, dia ini bayi yang belum bisa diam gitu aja selama 20 menit full haha

Tidak memaksakan makanan
Aku pernah 1 kali memaksakan Yukito makan apel parut. Anaknya ga tutup mulut, aku pikir dia bisa lah makan. Jadi, aku terus suapi dia, walau sebenarnya dia udah menunjukkan ketidak sukaan terhadap apel, seperti “meraung, mengeluarkan suara tidak suka, dan menghindari sendok”. Alhasil, esok harinya, dia ga mau buka mulut selama 10 menit dan hati-hati sekali dalam memperbolehkan makanan masuk ke mulutnya.

Dipaksa makan malah Trauma

Cuma 10 menit aja dia tutup mulut, udah buat aku sedih, stress. Apalagi kalau dia GTM???
Jadi, setelah peristiwa apel itu, aku ga akan memaksa yukito makan setelah dia menunjukkan penolakan 2-3 kali, walaupun mungkin dia masih buka mulut. Aku juga ga akan memaksa dia harus habis makanan, karena bisa jadi dia sudah kenyang hari itu, bisa jadi dia belum terbiasa dengan rasanya.

bumbo baby sofa

Apa makan harus di atas meja??
Saat ini Yukito makan di atas meja dengan high chair, karena di Jepang memang makannya di atas meja (setidaknya keluarga suami dan di rumah aku). Terus apa Makan di bawah itu salah?? Ya TIDAK. Kita sebagai orang Indonesia, makan di bawah itu sudah biasa. Ingat lagi, kalau MPASI itu untuk membiasakan anak makan sesuai adat kita.

Tapi perlu diingat juga, kalau makan di bawah bukan berarti dia bisa makan sambil main. Bagi aku, aku ga mampu kalau harus ngejar ke sana sini yukito saat makan (maaf mama gampang stress). Jadi, saat dia masih terlalu kecil untuk duduk di high chair, aku dudukkan Yukito di Sofa baby seperti gambar di atas, biar dia tetap fokus ke makanannya ^^

So I put my insanity first before feeding rule.
I’m sorry, but I wanna be happy too

by: mama kikuk

Diposkan pada Tips MPASI

Cara aku memulai MPASI

Mungkin setelah membaca tulisan ini, banyak yang bertentangan dengan aku, tapi sebelum berpikiran seperti itu, mari dengarkan penjelasan singkatku.

MPASI itu adalah tahapan perkenalan makanan ke bayi sebelum akhirnya dia akan makan seperti orang dewasa pada umumnya. Maka dari itu, saat aku diberikan 2 pilihan:
– (JP) memulai dengan yang dasar dan perjenis makanan
atau
– (ID) langsung menu lengkap 4 bintang
Aku sebagai seorang ibu yang lemah dan kikuk, memilih untuk mengikuti cara orang Jepang.

Alasan aku mengikuti cara orang Jepang memperkenalkan makanan adalah:
– Aku ingin tau reaksi alergi anak terhadap makanan
– Anak bisa tau rasa setiap jenis makanan sebelum tercampur
– Aku bisa tau apabila ada jenis makanan tertentu yang dia tidak suka dan memicu trauma pada makanan hingga GTM (Gerakan tutup mulut)

Jadwal Makan Usia 5 bulan

Saat malam dan MPASI, dia juga ASI tapi tidak aku tulis disini

Apa yang aku berikan?

Kenapa aku ganti Jagung di hari ke-4 dan ke-5?
Karena Yukito menunjukkan tanda-tanda dia bosan dengan bubur yang tanpa rasa dan tanpa lauk ^^” Jadi untuk mencegah dia trauma dan benci makan, aku ganti bubur jagung untuk sementara (masih sama-sama karbohidrat).

Bagaimana cara memasak Bubur, Wortel dan Tahu untuk MPASI di usia 5-6 bulan?
Tunggu di tulisan aku selanjutnya tentang menu MPASI ya ^^

Diposkan pada Tips, Tips MPASI

Tanda-tanda bayi sudah siap makan

Karena aku tinggal di Jepang, kebanyakan buku yang saya ikuti adalah buku yang dijual di toko buku Jepang. Di Jepang, MPASI bisa dimulai dari anak usia 5-6 bulan. Akan tetapi itu tidak berarti setelah menginjak 5 bulan, bayi langsung diberi MPASI, tapi harus melihat tanda-tanda yang diberikan oleh bayi.

A. Menunjukkan ketertarikan kepada makanan

Saat melihat orang tuanya makan sesuatu di jam makan, awalnya bayi akan berusaha untuk melihat apa yang kita lakukan dan kemudia datang mendekat. Selain itu, bayi akan mengecap-kecapkan mulutnya sebagai tanda kalau dia ingin makan juga.

Lebih lanjutnya, si bayi akan berusaha merebut makanan yang kita makan dan memasukkannya kedalam mulutnya

B. Leher sudah kuat dan bisa duduk walau harus di beri sandaran

Ada beberapa pendapat mengenai tanda ini. Tapi, yang aku ambil adalah, apabila bayi bisa duduk walau dengan sandaran, berarti makanan yang masuk ke mulut bayi bisa dengan mudah masuk ke dalam saluran pencernaan, yang mana sangat penting untuk MPASI.

Walau belum bisa duduk sendiri, maksudnya dari posisi baring ke duduk dengan kekuatan sendiri, tapi asal bisa duduk tanpa jatuh, bayi sudah siap untuk makan. Seperti gambar di bawah ini. Ini adalah yukito saat berusia sekitar 4,5 bulan dan belum MPASI.

Aku membeli sofa bayi ini karena yukito sudah menunjukkan ketertarikan ingin duduk dan apabila di sandarkan ke bantal, masih sering jatuh miring dan dia kesel -_-“. Oiya, ini adalah tempat dia MPASI pertama kali, karena aku belum beli kursi bayi untuk makan saat ini.

C. Frekuensi Menyusunya menurun / jumlah susu yang diminum sedikit

Sejak usia 1 bulan, yukito tidak pernah lagi minum ASIP (karena aku malas pumping), jadi aku tidak tau berapa banyak yang Yukito minum. Akan tetapi, saat dia berusia 4 bulan. biasanya dia akan minum 10-15 menit PD kanan dan 10 menit PD kiri dengan rentang waktu setiap 3 jam. Setelah mendekati usia 5 bulan, dia hanya menyusu sekitar 5-10 menit dan dengan rentang waktu 3 jam.

Hal di atas yang membuat aku tau yukito sudah siap untuk MPASI.
Sebelum memulai MPASI, aku berkonsultasi dengan dokter spesialis anak tempat kami rutin cek up dan vaksin. Dokter tersebut, mengatakan “Silakan dimulai tidak apa-apa, tapi tidak perlu terburu-buru, apabila bayi tidak mau makan, masih bs ditunggu hingga usia 6 bulan”

Dengan pertimbangan:
– MPASI di Jepang, tidak langsung menu lengkap seperti di Indonesia
– Berdasarkan dari perkataan dokter tersebut dan buku yang aku baca
Aku putuskan memulai MPASI saat yukito 5 bulan lebih (1-2 minggu)